Rabu, 29 Oktober 2014

Ibarat Sebuah Permainan

“IBARAT SEBUAH PERMAINAN”

Hidup ini layaknya sebuah permainan yang membuat para pemainnya terlena dengan segala sesuatu yang ada disekitarnya. Ya, hidup ibarat sebuah permainan yang akhirnya akan mencapai finish. Bagaimana dari setiap kita memaknai sebuah permainan, hanya sekedar penghibur atau penghibur sekaligus menjadi pemenang. Jika dianggap sebagai penghibur maka kita pasti akan memainkannya dengan rasa menghibur diri, begitu juga sebagai penghibur dan pemenang kita akan memainkannya menjadi penghibur diri dan berusaha dengan semaksimal mungkin untuk meraih finish dengan menjadi pemenang.

Meraih kemenangan itu juga bukan merupakan jalan mudah untuk ditempuh, banyak pemainnya yang melakukan kesalahan bahkan pemain yang sudah internasional pun terkadang melakukan kesalahan, padahal ia merupakan pemain yang handal hingga ke internasional. Itulah pemain dan permainan.
Jika pemain tidak bermain dengan maksimal dalam pertandingannya, maka bisa saja ia mengalami kekalahan dari lawannya meskipun pemain kelas internasional sekalipun akan mengalami kekalahan dengan pemain lokal.
 
Dan untuk menjadi pemenang yang sebenarnya seorang pemain haruslah bermain dengan sehat yaitu mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan itu, walaupun ia tau ada jalan termudah untuk memenangkan pertandingan. Tetapi menjadi pemenang yang sebenarnya itu bukan dilihat dari ia tiba dengan cepat digaris finish, tetapi ia melalui jalan menuju finish itu sesuai dengan aturan bukan jalan pintas.
Sesungguhnya pemenang itu tiba digaris finish dengan cara yang manis. Melalui rute pertandingan dengan yang sebenarnya meskipun ia tiba di finish diurutan terakhir, saat itulah ia menjadi pemenang yang sesungguhnya.
 
Maka bermainlah dengan sebenar-benarnya agar setiap kita layak disebut pemenang yang sesungguhnya. Jalani setiap rute yang telah ditetapkan sekalipun rute itu jauh, jangan pernah tergiur dan merasa puas dengan rute yang pintas agar bisa cepat mencapai finish. Sesungguhnya seperti itulah pecundang yang takut dengan permainan yang dianggap sebagai penghibur.
 
Itulah hidup diibaratkan sebuah permainan, akan banyak pengecoh untuk mencapai finish dengan jalan pintas tanpa memperhatikan tata cara permainannya. Maka jalani hidup ini sesuai dengan rute yang telah ditetapkan tanpa menyalahi rute tersebut sedikitpun. Hati-hatilah dalam melalui pertandingan jika salah berbelok akan tersesat kejalan yang tidak diinginkan dan memungkinkan kita pemainnya terlena dengan jalan tersebut hingga kita tak sadar bahwa kita bukan berada dijalan yang menuju ke garis finish.
 
Maknai setiap perjalanan dalam kehidupan ini, lakukan hal-hal yang sesuai dengan rutenya jangan sampai menyalahi aturan main jika tertangkap pemainnya akan didiskualifikasi dari pertandingan, sehingga harapan kita untuk menjadi pemenang yang sesungguhnya itu menjadi musnah disebabkan hawanafsu yang tidak bisa kita kendalikan yang akhirnya akan menjerumuskan kita.
 
Masih ada waktu untuk menyelesaikan permainan ini dan memperoleh gelar pemenang sesungguhnya, karena permainan masih berjalan. Jika tiba saatnya nanti dimana  kita tidak bisa berpartisipasi lagi dalam permainan ini yaitu saat nyawa berpisah dari jasad kita akan mengalami kematian. Jika masa itu telah tiba maka jangan menyesal bahwa sesungguhnya mimpi kita untuk menjadi pemenang yang sebenarnya telah musnah, tidak akan ada harapan lagi karena waktu yang diberikan untuk kita menyelesaikan pertandingan sudah tidak berlaku lagi bagi kita. Semoga setiap pribadi kita memaknai hidup ini dengan menjadi pemenang yang sesungguhnya, bukan menjadi pecundang.

Ini hanya sebagai bahan perenungan untuk saya, anda, dan kita semua.
Mari kita menjadi pemenang yang sesungguhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar